Friday 26 February 2010

.mifkaisme weblog.

.mifkaisme weblog.


Download MP3: Musikalisasi Puisi Grup Musik Valet

Posted: 25 Feb 2010 12:26 AM PST

Valet adalah grup musik musikalisasi puisi yang di “komandani” Rieke “Oneng” Diah Pitaloka. Dalam album pertamanya di tahun 2006-an, Rieke dibantu oleh musisi Erwin Norom dalam aransemen musiknya. Tak heran, jika ide bagus Rieke dengan aransemen yang cukup apik dan unik membuat album yang bernuansa puitis ini sangat indah dan enak di dengar.  Gabungan instrumen, lirik dan suara vokalnya melahirkan kolaborasi musik yang segar, romantis, cantik dan memesona. Tentu saja, koleksi lagu  ini juga sarat dengan pesan yang baik. Materi lagu-lagu di album Valet tak jauh mengangkat realitas kehidupan masyarakat dan permenungan hidup, kegelisahan,  juga kritik sosial dan kuasa. Nah, bagi yang suka koleksi ini, saya punya beberapa lagunya, silakan download.

Album Musikalisasi Puisi Valet:

Valet – Hujan
Valet – Penjaga Tiang Gantungan
Valet – Ibu
Valet – Situs
Valet – Selamat Pagi, Tuhan
Valet – Setan
Valet – It’s Time

Link belum dipasang semua. Status Posting: proses update

Kembali ke halaman “Musikalisasi Puisi” >


Filed under: Zero Tagged: download, mp3, musik, Puisi, Valet

Thursday 25 February 2010

.mifkaisme weblog.

.mifkaisme weblog.


Download MP3: Musikalisasi Puisi Umbu Landu Paranggi (Tan Lioe Ie, dkk.)

Posted: 24 Feb 2010 11:13 AM PST

Umbu Landu Paranggi adalah seorang penyair Indonesia yang sering disebut sebagai tokoh misterius dalam dunia sastra Indonesia sejak 1960-an. Lahir di Sumba, 10 Agustus 1943; umur 66 tahun. Pada tahun 1970-an ia membentuk komunitas penyair Malioboro di Yogyakarta. Walaupun dikenal sebagai mentor berbagai penyair “lulusan” Malioboro terkenal, seperti Emha Ainun Nadjib dan almarhum Linus Suryadi AG, ia sendiri seperti menjauh dari popularitas dan publik. Ia konon sering “menggelandang” sambil membawa kantung plastik berisi kertas-kertas, yang tidak lain adalah naskah-naskah puisi koleksinya. Orang-orang menyebutnya “pohon rindang” yang menaungi bahkan telah membuahkan banyak sastrawan kelas atas, tapi ia sendiri menyebut dirinya sebagai “pupuk” saja. “Kalau ada kata untuk mengungkapkan yang lebih sederhana, saya akan memakainya”, begitu kata salah satu muridnya ketika menggambarkan kesederhaannya. “Kamu boleh mengidolakan seseorang, tapi jadilah dirimu sendiri”. Itulah salah satu kata yang pernah keluar dari bibirnya. [wikipedia]. Untuk memasyarakatkan puisi-puisi Umbu, penyair Tan Lioe Ie yang juga seorang mantan penyanyi pub mengaransemen sejumlah puisi Umbu menjadi karya musikalisasi puisi dan telah terkumpul dalam sebuah album sederhana berjudul kuda putih. Nah, saya punya beberapa musikalisasi puisinya, silakan download, dan selamat menikmati gairah puisi…

Musikalisasi Puisi Umbu Landu Paranggi:

Tan Lioe Ie, dkk. – Tujuh Cemara
Tan Lioe Ie, dkk. – Co Kong Tik
Tan Lioe Ie, dkk. – Gemuruh Laut
Tan Lioe Ie, dkk. – Upacara XXIII


Filed under: Zero Tagged: Download MP3, Musikalisasi Puisi, Umbu Landu Paranggi

Download MP3: Musikalisasi Puisi SASINA

Posted: 24 Feb 2010 10:05 AM PST

SASINA (Sastra Indonesia) adalah kelompok musikalisasi puisi yang lahir di sebuah komunitas bernama IKSI (Ikatan Keluarga Sastra Indonesia) UI.  Mereka mengaransemen puisi dari para penyair Indonesia dan menyanyikannya dengan konsep bermusik yang sederhana dan didukung oleh perpaduan vokal yang melodik. Kelompok musikalisasi puisi SASINA terdiri dari Ucha (vokal) Nia (vokal) Chitta (vokal) NU (vokal) Putri (vokal) Esthi (vokal) Ucup (gitar) Rasdi (gitar) Damar (keyboard). Anggota SASINA selalu beregenerasi, karena SASINA adalah wadah bagi pencinta puisi sekaligus musik bagi anggota IKSI (sasina on myspace).  Nah, bagi sobat yang suka puisi dan musikalisasinya, saya punya beberapa track SASINA yang ingin saya share, silakan download.

Musikalisasi Puisi SASINA:

SASINA -Dengan Senja
SASINA -Dongeng Kecil
SASINA -Lagu Cinta
SASINA -Masih Ada Matahari
SASINA -Membaca Kabut
SASINA -Perkawinan
SASINA -Doa Bunda
SASINA -Senja Pegunungan
SASINA -Suci
SASINA -Takut

SASINA – Doa Bunda – edit
SASINA -Membaca Kabut
SASINA – Track


Filed under: Zero Tagged: download, mp3, Musikalisasi Puisi, SASINA

Wednesday 24 February 2010

.mifkaisme weblog.

.mifkaisme weblog.


Sekedar Tips Melawan “Hantu” Insomnia

Posted: 23 Feb 2010 09:02 PM PST


Sebagian dari kita pasti ada yang hobi begadang, nonton bola, atau senyum-senyum sepanjang malam, dan lain sebagainya. Tapi sebagian yang lain, termasuk saya, merasa jengkel kalau sudah sulit tidur, ah padahal tak ada kegiatan. Hm, ini bisa jadi ulah insomnia. Insomnia adalah “hantu tengah malam” yang merebut waktu tidur kita. Ia dapat menyerang semua golongan usia. Ia membuat kita mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Ada juga yang mengatakan tipe insomnia seperti sering bangun tengah malam atau bangun terlalu dini. Meskipun banyak orang yang terbiasa bangun lewat tengah malam untuk melaksanakan sholat malam, misalnya. Tidak masalah, kecuali bila sudah sangat menganggu, sangat kronis. Lalu apa penyebabnya?

Makan malam terlambat bisa menganggu proses masuk tidur, terutama bila dalam porsi besar. Apalagi jika mengkonsumsi protein yang berlebihan. Maka makanlah minimal 2 jam sebelum tidur dengan porsi sedang. Nah, diet super-ketat juga dapat menyebabkan sering bangun tengah malam karena rasa lapar akibat turunnya kadar gula, kekurangan vitamin, mineral dan zat gizi lain. Maka jika ingin berdiet, konsultasilah ke ahlinya. Insomnia juga bisa disebabkan alergi terhadap makanan. Jika insomnia dicurigai karena satu jeni makanan, hentikanlah mengkonsumsinya beberapa minggu lamanya, kalau bisa seumur hidup. Nah, kebiasaan mengkonsumi teh, kopi. rokok bahkan alkohol sebelum tidur, bisa juga menjadi penyebabnya. Yang justru dianjurkan adalah segelas susu hangat.

Saya seringkali sering bangun malam karena rasa lapar yang membakar. Saya tahu hal itu disebabkan karena gangguan kesehatan, biasanya gangguan saluran pencernaan, umumnya lambung. Seharusnya sih saya segera pergi ke dokter, minta diperiksa. Tapi saya sering membiasakan diri minum segelas air putih jika lapar mendera, hal itu jadi solusi yang mudah. Tapi, tentu saja, jangan terlalu banyak minum air putih, bisa sibuk dong kita mondar-mandir ke toilet. Penyebab lain, kita super sibuk, sehingga kita makan asal-asalan, yang penting perut terisi. Akibatnya, kebutuhan vitamin, mineral dan zat gizi lain tidak terpenuhi. Tak luput, kebiasaan menonton TV dan membaca buku, bisa juga menjadi salah satu penyebabnya. Kebiasaan itu harus segera dikurangi, setidaknya sejam sebelum tidur. Hm, jarang mandi juga bisa membuat susah tidur. Badan jadi tak enak, gerah. Makanya ada yang menganjurkan mandilah dengan air hangat 30 menit atau sejam sebelum tidur, karena akan  merangsang tidur, dan tubuh jadi tidak tegang.

Penyebab lain mungkin terlalu tingginya tingkat stress. Hal ini biasanya sering menyerang orang yang berusia lebih tua. Meskipun di zaman sekarang, orang muda juga bisa terkena stress yang akut. Banyak cara untuk melawan stress, bisa dengan “membebaskannya” pada hobi, misal menulis dan lainnya. Bisa juga dengan olah raga yang teratur, di pagi harinya. Dengan olah raga, kita bisa memberi energi yang kuat bagi tubuh untuk meminimalisir stress. Biasakan melakukan relaksasi secara rutin, misalnya mendengarkan musik, melatih pernafasan atau meditasi, agar tubuh santai.  Kesulitan untuk tidur, bahkan insomnia, memang bisa membuat seseorang menderita. Pastikan tempat tidur kita dan lingkungan sekitar dibuat senyaman mungkin, membuang cemas dan rasa khawatir dalam kepala, dan membiasakan hidup yang sehat dan tidur yang teratur.

Hanya itu yang saya tahu, barangkali masih banyak hal lain yang menjadi penyebab waktu tidur seseorang bermasalah. Tentu saja, ada banyak hal juga untuk mengatasinya… []

Filed under: Ω Seputar Kesehatan Tagged: Insomnia, Susah Tidur

Download MP3: Musikalisasi Puisi “Depan Cermin” (Puisi-puisi Agus Nasihin & Yanti Sri Budiarti)

Posted: 22 Feb 2010 11:50 PM PST


“Puisi adalah pikiran yang musikal”, kata Thomas Carlye Jika puisi adalah musik, mengapa harus dibuat musikalisasi puisi? Justru karena puisi itu musik, lebih “enak” jika diiringi instrumen musik. Musik adalah bahasa yang universal. Kita dapat menikmati musik instrumen atau lagu-lagu berbahasa asing walaupun tidak memahami makna lirik lagunya. Begitupun puisi, kata-kata dalam puisi penuh dengan konotasi, simbol, metafora. Puisi sering dihindari karena menuntut kita untuk mengaktifkan imajinasi dan pikiran (sebagian besar tidak suka berpikir). Puisi yang diolah menjadi musikalisasi puisi setidak-tidaknya diharapkan akan lebih mudah mendekatkan puisi kepada khalayak yang lebih luas. Dengan demikian, puisi dapat lebih diapresiasi oleh masyarakat yang lebih luas. Selamat menikmati musikalisasi puisi yang diambil dari kumpulan puisi “Ketika Engkau Menagih Puisi” (Agus Nasihin) dan “Bolehkah Merindu” (Yanti Sri Budiarti). Terima kasih. (Agus Nasihin & Yanti Sri Budiarti)

“Setiap orang memerlukan ‘makanan’ yang bermutu bagi jiwanya. Musik dan lagu merupakan salah satu ‘makanan’ jiwa. Musik dan lagu yang bermutu adalah yang memiliki kedalaman makna. Musikalisasi puisi adalah makanan yang bergizi. Musikalisasi puisi juga dapat menjadi jembatan bagi kualitas apresiasi musik dan apresiasi puisi.”
-Agus Nasihin

A. Bima Sutisna dan Agus Nasihin telah membuat album VCD  Musikalisasi puisi Agus Nasihin & Yanti Sri Budiarti dengan judul DEPAN CERMIN. Album ini dibuat sebagai bahan apresiasi sastra (Puisi).  Pencipta lagu dan penata musik pada album Depan Cermin ini adalah A. Bima Sutisna, yang dalam penggarapannya dibantu oleh musisi-musisi muda berbakat yang tergabung dalam grup band Aktor Orchestra, di antaranya En’s Hengki dan Triandi Purnama Ramadhan.

Berapapun kadar kualitas lagu dan musik yang saya buat, semata-mata hanyalah ungkapan rasa syukur yang sangat sederhana atas karunia Allah yang Maha Luas dan Tak Terhingga.

-A. Bima Sutisna (Pecipta Lagu, Penata Musik & Vokal)

Musikalisasi Puisi Agus Nasihin & Yanti Sri Budiarti (MP3)

01. A. Bima Sutisna – Iqra (Puisi Agus Nasihin).mp3
02. A. Bima Sutisna – Depan Cermin (Puisi Agus Nasihin).mp3
03. A. Bima Sutisna – Bolehkah Merindu (Puisi Yanti Sri Budiarti).mp3
04. A. Bima Sutisna – Ketika Kau Ragukan Aku (Puisi Agus Nasihin).mp3
05. A. Bima Sutisna – Ketika Engkau Menagih Puisi (Puisi Agus Nasihin).mp3
06. A. Bima Sutisna – Helatan Pelangi (Puisi Yanti Sri Budiarti).mp3
07. A. Bima Sutisna – Salam (Puisi Agus Nasihin).mp3
08. A. Bima Sutisna – Di Hujan (Puisi Yanti Sri Budiarti).mp3
09. A. Bima Sutisna – Istirahlah (Puisi Agus Nasihin).mp3
10. A. Bima Sutisna – Kuterjemahkan Pedih (Puisi Yanti Sri Budiarti).mp3
11. A. Bima Sutisna – Buat Alia dan Ibunya (Puisi Agus Nasihin).mp3

Album VCD: DEPAN CERMIN

Pencipta Lagu & Penata Musik: A. Bima Sutisna

Aktor Orchestra – Bandung, 2009

BELI VIDEO CD
DAN ALBUM LENGKAPNYA!

Status Posting: menunggu evaluasi…..

Filed under: Zero

Tuesday 23 February 2010

.mifkaisme weblog.

.mifkaisme weblog.


Free Download MP3: Kecak and Sanghyang of Bali – Ganda Sari (1992)

Posted: 22 Feb 2010 08:35 PM PST


One of the most famous forms of Balinese performing art is kecak. The people of Bona, considered the origin of kecak, perform on this recording. Also included is sanghyang, the ceromonial music that gave birth to kecak. The kecak is a kind of musical theater which has as its theme Ramayana. This is a recording of a performance by the people of Bona, the village in which kecak was first staged during the early part of the 20th century. Also included is a performance of sanghyang, the ceremonial music which gave birth to kecak.

Hm, suara laut, suara alam, lengkingan seruling yang halus, instrumen khas tradisional Indonesia, dengan sentuhan musik modern, ramuan musik yang sangat menakjubkan. Saya share samplenya, silakan download:

Kecak and Sanghyang of Bali – Ganda Sari (1992): [SAMPLE]

Prologue –  6:07

Entrance of Rama and Sitha/Rama Chases the Golden Deer  - 5:34

Garbed as a Saint, Rawana, the King of Hell, Kidnaps Sitha   -  5:21

Sitha, Imprisoned on the Island of the King of Hell   - 4:13

Entrance of Anoman  -  6:32

Meganada Ambushes Rama  -  6:33

Rescue by Jatayu (Garuda) – 3:55

Confrontation of Sugriwa and Meganada – 4:20

Sanghyang Dedari – 7:43

Sanghyang Jaran – 5:59

Artist: Ganda Sari. Release Date: Dec 08, 1992. Format: CD Record Label: World Music Library (Japan). Genre:  World Music. Sub-Genre: Asia: Southeast.

Filed under: Zero Tagged: download, Ganda Sari, Kecak and Sanghyang of Bali, mp3

Heidi – Johanna Spyri

Posted: 22 Feb 2010 07:37 PM PST


Bagi Paman-Alm, Peter, dan Nenek, Heidi adalah keajaiban baru yang melengkapi kehidupan mereka. Kehadiran Heidi mampu mencairkan kebekuan yang mendiami Pegunungan Alpen. Heidi pun sangat menikmati rumah barunya lengkap dengan segala keindahannya: udara yang harum oleh aroma bunga-bunga gunung dari padang rumput yang subur; puncak gunung yang tertutup salju; pohon cemara tua yang meniupkan alunan musik merdu; ” cara matahari mengucapkan selamat malam kepada gunung-gunung”"; serta roti lezat dengan irisan daging dan keju panggang yang berwarna keemasan.

Namun, apa jadinya jika Heidi harus meninggalkan semua keindahan itu? Sanggupkah ia bertahan di Frankfurt, kota besar yang sama sekali belum pernah dikunjunginya? Lalu, masih mampukah keceriaan Heidi menebarkan kebahagiaan untuk semua orang?

Kisah inspiratif dari akhir abad ke-19 ini hadir dalam versi yang akan membawa pembaca ikut merasakan perjalanan Heidi dari awal hingga akhir.

Telah diterjemahkan ke dalam lebih 50 bahasa
Kisah klasik yang menginspirasi anak-anak dan orang tua sepanjang masa

Terjual lebih sari 50 juta eksemplar di seluruh dunia, difilmkan belasan kali, dibuat serial televisi dan radio, dan sukses dalam bentuk komik

Heidi
Karya Johanna Spyri

Johanna Spyri menolak membuat autobiografi dirinya karena dia hanya ingin dikenal melalui karya-karyanya. Heidi menjadi karyanya yang paling sukses dan menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.

Penerbit Bentang
Cetakan Pertama, Januari 2010
Penerjemah: Leo Sabath
Halaman: vi”338 hlm; 20,5 cm

Filed under: Ω Jendela Buku Tagged: buku, fiksi, Heidi, Johanna Spyri, novel

Adriana; Labirin Cinta di Kilometer Nol

Posted: 22 Feb 2010 09:58 AM PST


"Jika karpet itu berganti lima kali, aku akan menjumpaimu di tempat dua ular saling berlilitan pada tongkatnya, saat Proklamasi dibacakan." Siapa yang peduli dengan karpet tua depan lift di Perpustakaan Nasional, apalagi tentang kapan bergantinya? Mungkin hanya Mamen… dan cintanya. Ya, cinta yang diuji oleh Adriana dalam teka-teki demi teka-teki. "Harinya adalah tiga hari setelah Fatahillah mengusir Portugis dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Masanya sampai pada Perang Diponegoro. Namun orang-orang merana itu tahu, saat mati, jasad mereka akan merana terkubur jauh dari tanah tumpah darah mereka sendiri. Aku yang menunggumu adalah Adriana, pada mimpinya yang tak pernah mati."

Patung demi patung di Jakarta, museum, hingga kuburan Belanda menjadi simbol-simbol teka-teki cinta Adriana. Dibantu Sobar sahabatnya yang berotak encer, tekad Mamen membawanya kepada akhir, bahwa ternyata bukan hanya sejarah unik masa lalu yang tersimpan di benak Jakarta, namun pula impian dan cinta sejati.

Dengan bahasa yang mengalir cepat, khas anak muda, kocak, dan terkadang dramatis, novel ini dipenuhi dengan ide-ide yang berlompatan, serta kaya akan inspirasi dan petualangan.

“Penulis telah menaklukkan saya dalam berbagai ajuan teka-teki, yang baru dapat saya pecahkan setelah kalimat demi kalimat saya baca…. Salut!”
- Erros Djarot, Sutradara Film

“Jenius. Baru kali ini saya ikut berteka-teki dengan riang gembira sambil membaca sebuah novel. Fajar dan Artasya telah merajut sebuah kisah cinta biasa, menjadi sebuah kisah cinta yang seru, membuat kita tambah pintar, an… ini menimbulkan efek suspense yang benar-benar tersebar merata di tiap babnya. Salut buat Fajar dan Artasya.
- Ifa Avianty, Penulis novel Facebook on Love

“Sejarah, simbol-simbol, teka-teki, dan cinta. Kombinasi yang “mematikan”. Saya suka paket ini.”
- Tasaro GK, Penulis Galaksi Kinanthi

Adriana
Labirin Cinta di Kilometer Nol
Penulis: Fajar Nugros, Artasya Sudirman
Penerbit:
Lingkar Pena Publishing
Halaman:
400
Terbit : Januari 2010

Filed under: Ω Jendela Buku Tagged: Adriana; Labirin Cinta di Kilometer Nol, Artasya Sudirman, Fajar Nugros