Kasidah Cinta Posted: 06 Jul 2014 10:14 AM PDT Rekah malam yang tumbuh masih meruncingkan batinku yang dingin Memunguti hikmah dari setapak isyarat menuju surau-surau ketabahan Kau menjelma tangan-tangan gaib yang menutup pintu-pintu keluh kesah Mengalirkan arus cahaya yang merunduk di reranting keheninganku Menyimpan ziarah doa-doaku pada garis-garis panjang kepedihan Lentik jarimu yang mempermainkan senja, masih saja menguji tafakurku Bertahun melupakanmu dan kau tak henti menyimpan kejernihan hatimu Lalu aku dzikirkan sunyi pada lembaran langitmu yang maha sepi Senja menyusun rindu yang menyala dalam rakaat kesendirianku Hujan masih kau susun dan aroma bismillah merambah akar imanku Kau uraikan rambut hitammu pada sudut-sudut mata hatiku yang letih Sebelum akhirnya kesedihan perlahan memudar dalam sujud kesadaranku Lentik bulu matamu yang memilah musim, masih saja menguji ibadahku Bertahun meninggalkanmu dan kau tak henti menunggu kejernihan imanku Sumedang, 15 April 2011 |