Wednesday 10 March 2010

.mifkaisme weblog.

.mifkaisme weblog.


Menulis Skripsi, Sulitkah?

Posted: 09 Mar 2010 11:40 AM PST

Tak sedikit mahasiswa mengeluh bahwa menulis skripsi itu sulit dan menakutkan. Bikin stress. Barangkali karena skripsi, yang biasanya merupakan pintu gerbang terakhir menjadi sarjana, harus dilaksanan secara mandiri oleh tiap mahasiswa, mulai dari proposal, pencarian ide atau topik, penelitian, hingga ujian pendadarannya. Kalau sebelumnya, banyak mahasiswa terbiasa membuat makalah secara berkelompok, hingga bisa saja membebankan pada ketua kelompok. Tapi untuk skripsi, tidak!  Skripsi memang akan menjadi masalah serius, jika mahasiswa yang bersangkutan tidak terbiasa menulis, terutama karya ilmiah.

Sebaliknya, menyusun skripsi akan lebih mudah, jika mahasiswa terbiasa menulis dan mengerjakan tugas dengan mandiri atau melakukan kegiatan penelitian. Kebiasaan selama kuliah untuk mandiri mengerjakan tugas rumah dan ujian tanpa bantuan teman-teman akan memabantu meningkatkan kemampuan intelektual. Itulah yang disebut kemampuan akademik. Karena, selain niat dan motivasi, kemampuan akademik menjadi faktor internal yang  penting untuk menyelesaikan skripsi.

Nah, sekedar gambaran, untuk mulai menulis skripsi, seorang mahasiswa setidaknya harus memilih jenis skripsi yang akan di garapnya. Ia bisa menentukan apakah ia akan fokus pada penulisan Skripsi Penelitian, Skripsi Literatur, Studi Kasus, atau yang lainnya. Pilih yang sekiranya lebih mudah dikerjakan. Untuk hal ini seorang mahasiswa bisa juga berkonsultasi pada teman atau dosen yang sudah dekat.

Sekedar tips, jika seorang mahasiswa mengambil program sarjana 4 tahun, maka idealnya ketika memasuki semester 7-an, ia harus sudah memulai memilah-milah topik skripsi apa yang akan dikerjakan.  Tentu saja, memilih topik yang menarik minat atau yang dikuasai akan menjadi motivasi tersendiri dalam proses penyelesaian skripsi.

Untuk proses menentukan topik, seorang mahasiswa bisa juga meminta saran dan bimbingan dari dosen atau teman-teman. Jika sudah dapat topik yang relatif terkuasai, bacalah kumpulan skripsi yang berkaitan dengan topik terpilih, lalu pelajari susunannya. Untuk format penyusunannya, biasanya ada buku penuntun penulisan skripsi yang diterbitkan oleh fakultas. Untuk hal ini, seorang mahasiswa bisa juga berdiskusi dengan dosen atau teman yang menguasai topiknya.

Nah, skripsi memang tak sesulit yang pernah terbayangkan jika niat dan motivasi kita kuat. Tentu saja, diperlukan juga kerja keras yang maksimal. Belajar dan terus belajar. Bersabar dan terus maju mengatasi hambatan demi hambatan akan berbuahkan hasil yang gemilang. Jangan takut menulis skripsi! Selamat berjuang, kawan-kawan mahasiswa! Ayo garap skripsi! Jangan sampai terlantar! Bagi mahasiswa yang susah lulus, kobarkan motivasimu,  kerjakan skripsimu! Jangan sampai DO! Rakyat mendukungmu!

:D


Filed under: Ω Menulis Skripsi Tagged: Menulis Skripsi

Diskusi Bahasa: Tanda Baca Titik Koma (;)

Posted: 09 Mar 2010 02:38 AM PST

Tanda baca titik koma (;)  tak lebih populer dari titik (.) dan koma (,). Orang jarang memakainya. Padahal ia sama pentingnya dengan tanda baca yang lainnya. Tak bisa disepelekan. Tanda titik koma (dalam istilah bahasa Inggris:  semicolon, secara umum dipakai mulai tahun 1591) adalah tanda baca dengan beberapa penggunaan, terutama untuk jeda pada kalimat dan pemotongan pada suatu daftar. Bila ditempatkan secara tepat, tanda baca titik koma bisa memberi kesan lebih kuat pada kalimat. Jujur saja, saya belum paham dengan pemakaian tanda baca titik koma, dan bingung dalam rangkaian kalimat seperti apa tanda baca itu harus ditempatkan. Saking bingungnya, saya seringkali menyalahgunakan pemakaiannya.

Anda barangkali kenal Ben Jonson. Konon, ia adalah penulis berbahasa Inggris terkemuka pertama yang menggunakan tanda titik koma (semicolon) dengan sistematis. Tak sempat saya mencari lebih banyak referensi untuk tanda baca ini.  Saya sangat butuh banyak untuk penjelasannya. Tapi untuk contoh dalam kalimat saya sering menemukannya di buku-buku yang saya baca. Hm, saya memang menemukan beberapa sumber di internet yang membahas tanda baca titik koma, tapi hanya sedikit contoh kalimat dan penjelasannya. Kebanyakan melampirkan pengertian dan contoh yang sama seperti di bawah ini:

1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghapal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran “Pilihan Pendengar”.

Sumber lain:

Penjelasan:

Titik Koma (;), digunakan untuk memisahkan unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang sudah mengandung tanda baca lain.

Contoh lainnya:

masih kosong

Jadi, sepenting apakah “Titik Koma”? Adakah yang mau memberi contoh lain? Adakah yang mau memberi penjelasan lain?


Filed under: Ω Soal Bahasa Tagged: Diskusi Bahasa, Tanda Baca, Titik Koma

No comments: