Saturday 16 January 2010

.mifkaisme weblog.

.mifkaisme weblog.


The 19th Wife: Istri ke-19

Posted: 15 Jan 2010 07:10 PM PST


Seperih apa pun rasanya melihat suami yang ia cintai menikahi perempuan lain, Elizabeth berusaha berbesar hati. “Ini adalah kehendak-Nya.” tegasnya berulang-ulang. Tanpa menjalani pernikahan atau sebuah rumah tangga dengan banyak istri, penebusan dosa tak akan pernah ada. Seperti itulah yang ia dan pemeluk Mormon generasi pertama lainnya yakini. Wahyu Tuhan memang tak selalu mudah dilaksanakan, tetapi itulah jaminan mereka untuk dapat mendiami surga kelak. Namun, Ann Eliza, putri satu-satunya, tak pernah bisa menerima wahyu tersebut. Bahkan, statusnya sebagai istri ke-19 Brigham Young, Sang Nabi, tak lantas mengubah pandangannya itu. Eliza tahu betapa para istri tersebut sebetulnya tetap berkeinginan memiliki suaminya secara utuh. Ia juga ingat dahaga yang sangat akan kasih sayang sang ayah yang waktunya telah habis tersita untuk mengusrus lima istri dan anak-anak yang lain. Tekadnya kini bulat, ia harus membeberkan kondisi pahit yang dialami para perempuan dan anak-anak di komunitasnya kepada publik. Perjuangan beratnya pun dimulai dan taruhannya tidak hanya nyawa, tetapi kebutuhan keluarga dan juga keyakinannya.“Potret memukau tentang awal kemunculan dan berakhirnya poligami pemeluk Mormon.”
–Newsday
“Memuat karakter-karakter biasa dan pertanyaan hakiki mengenai keyakinan yang mengakar”
–Washington Post
“Menampilkan Poligami dalam detail kesehariannya.”
–Independent
“Penelusuran topik poligami selalu membuahkan begitu banyak cerita.”
–Seattle Times
“Sama seperti novel bagus lainnya, The 19th Wife mampu menghibur pembacanya.”
–Los Angeles Times

The 19th Wife: Istri ke-19

Karya David Ebershoff (Peraih Rosenthal Foundation Award)
Penerbit: Bentang
Cetakan I, November 2009
Tebal: x+592 halaman, 23,5 cm

Posted in Ω Jendela Buku

A Great and Terrible Beauty

Posted: 15 Jan 2010 06:49 PM PST


Baru ditinggal ibunya, Gemma, gadis 16 tahun, harus meninggalkan kehangatan rumah masa kanak-kanaknya di Bombay untuk bersekolah di Inggris di sebuah sekolah elit yang kaku dan penuh aturan, Akademi Spence. Cerdas dan penuh percaya diri, membuatnya sebentar telah menakhodai "geng" gadis-gadis usil, yang sebelumnya dipegang oleh Felicity yang kaya dan sok kuasa.  Visi-visi misterius yang selalu menghantui sejak di India hingga di London, rahasia-rahasia hitam keluarga dari tiap gadis, serta penemuan buku harian mistis romantis yang telah lama hilang, memaksa Gemma dan teman-teman sekelasnya memasuki alam visi yang mengerikan sekaligus memikat. Di sebuah dunia indah gadis-gadis itu mempelajari dan menguasai kekuatan sihir, mendapatkan apa pun yang paling diidamkan, juga tergoda melanggar pantangan untuk tidak membawa sihir ke alam nyata. Saat terkuak kematian ibunya terkait raksasa sihir yang tengah mengincar banyak korban, berkobarlah dada Gemma untuk menempuh garis takdirnya yang panjang.  Pippa saat berada di dunia indah memutuskan untuk tidak pulang, dan akibatnya saat Gemma kembali ke alam nyata didapatinya Pippa sudah membujur kaku. Saat pemakaman yang disaksikan Kartik, si pemuda tampan yang sejak awal memperingatkan Gemma akan bahaya bakat supranaturalnya, Gemma menghampiri Kartik dan tegas berkata: "Ini barulah awal, aku tak akan menyerah dan tidak ada kata mundur!"

Pelukisan Libba Bray yang menggugah dan peka serta pengolahan plot-plot cerdas menjadikan bacaan yang memikat … misteri, magis, dan rahasia kelam menanti mereka yang mengikuti journey ini.

– Sarah Todd, Children Book World, Haverford, PA

A Great and Terrible Beauty
Karya: Libba Bray
Penerjemah: Edelweiss
Cetakan I, Desember 2009
Tebal: 531 halaman

Posted in Ω Jendela Buku

The Girl Who Played with Fire

Posted: 15 Jan 2010 06:21 PM PST


Dua orang jurnalis yang menyelidiki industri perdagangan wanita di Swedia ditemukan tewas. Mayat mereka ditemukan dengan lubang besar di kepala mereka. Bjurman, wali Lisbeth Salander, ditemukan terbunuh di apartemennya.  Sidik jari yang ditemukan di senjata pembunuh ketiga orang itu mengarah pada satu orang : Lisbeth Salander.  Sekali lagi Mikael Blomkvist, wartawan kriminal, dan Lisbeth Salander, si gadil bengal ahli hacking, bertemu dengan kasus yang mengancam hidup mereka. Hanya Blomkvist yang percaya Salander tidak bersalah. Sementara Salander harus bersembunyi, Blomkvist berupaya menemukan bukti-bukti yang bisa membersihkan nama rekannya.  Tak mereka sangka, penyelidikan membawa mereka terlibat dalam sebuah konspirasi besar yang melibatkan banyak pihak, termasuk badan intelejen Swedia. Bahkan, mereka menemukan rahasia kelama yang berhubungan dengan masa lalu Salander.  Kedua pasangan detektif itu harus mengungkap kebenaran sebelum orang-orang yang tak ingin rahasia itu terbongkar berhasil menemukan dan membungkam Salander…untuk selamanya.

The Girl Who Played with Fire

Karya : Stieg Larsson
Penerjemah : Nurul Agustina
Penyunting : Nur Aini
Proofreader : Emi Kusmiati
Desain sampul : Tyo
Penerbit : Qanita
Cetakan : I, Desember 2009
Tebal: 904 halaman, 20,5 cm
Kategori : Fiksi/Novel Terjemahan

Posted in Ω Jendela Buku

Nagabumi I: Jurus Tanpa Bentuk

Posted: 15 Jan 2010 06:08 PM PST


Pulau Jawa tahun 871. Pendekar tanpa nama yang telah mengundurkan diri dari dunia persilatan sudah 100 tahun umurnya. Pendekar tua itu sudah lupa, siapa saja lawan yang pernah terbunuh olehnya, dan barangkali kini murid atau kerabat lawan-lawannya datang menuntut pembalasan dendam. Bahkan negara menawarkan hadiah besar untuk kematiannya. Pendekar tua itu tahu ajalnya sudah dekat, tetapi ia tidak ingin mati sebelum menuliskan riwayat hidupnya, sebagai cara membongkar rahasia sejarah. Nagabumi, sebuah cerita tempat orang-orang awam menghayati dunia persilatan sebagai dunia dongeng, tentang para pendekar yang telah menjadi terasing dari kehidupan sehari-hari, karena tujuan hidupnya untuk menggapai wibawa naga. Nagabumi adalah drama di antara pendekar-pendekar, pertarungan jurus-jurus maut, yang diwarnai intrik politik kekuasaan, maupun pergulatan pikiran-pikiran besar, dari Nagasena sampai Nagarjuna, dengan selingan kisah asmara mendebarkan, dalam latar kebudayaan dunia abad VIII-IX.

Nagabumi I: Jurus Tanpa Bentuk
Karya: Seno Gumira Ajidarma

Nagabumi I (pernah dimuat sebagai cerita bersambung di Harian Umum Suara Merdeka, Semarang dari 7 Januari 2007 – 11 Maret 2008
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I, November 2009
Tebal: 815+

Posted in Ω Jendela Buku

Wolf Totem

Posted: 15 Jan 2010 05:50 PM PST


Chen Zhen, Seorang Cina Han, adalah pelajar muda dari Beijing yang dikirim ke Olonbulag, sebuah daerah di pedalaman Mongolia.
Di sana dia menjalani kehidupan yang keras di tengah para penggembala dan berkenalan dengan sosok makhluk yang paling penting dan di hormati warga padang rumput: serigala. Begitu besarnya keingintahuan Chen, sampai akhirnya dia pun menangkap dan membesarkan seekor anak serigala. Perlahan, serigala kecil itu merebut hati Chen. Setiap tindak-tanduknya membuat Chen kagum dan takjub, dan dia pun berharap agar bisa menjalin persahabatan dengan hewan cerdas tersebut. Namun Chen sadar, keputusannya itu telah menyinggung perasaan sebagian besar penggembala. Dia dianggap orang luar yang tak menghormati adat-istiadat padang rumput. Masalah terbesar datang tak lama kemudian, Pemerintah Mao memerintahkan eksekusi massal bagi para serigala demi menciptakan sistem pertanian kolektif warga Cina Han. Chen Zhen pun merasa dia tak bisa tinggal diam. Berhasilkah dia menentang bangsanya sendiri dan menyelamatkan hidup para serigala Mongolia?


"Menenyengat… Kekuatan prosa Jiang Rong begitu jelas…"
–National Geographic Traveler (Book of the Month)
"Kisah petualangan intelektual … Setelah menyelesaikan sekian ratus halaman, kau pasti merasa ingin berdiri dan melolong."
—Alan Cheuse, San Francisco Chronicle
"Jiang Rong sebentar lagi akan menjadi salah satu dari beberapa novelis Cina yang paling dielu-elukan dan kontroversial di dunia."
—The Guardian (London)

WOLF TOTEM
Seorang Pemuda Cina Han, Seekor Serigala Mongolia, dan Kisah Menakjubkan Tentang Alam dan Manusia.
Fenomena Penerbitan di Cina, Terjual lebih dari 6 Juta Eksemplar dan Telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 Bahasa

WOLF TOTEM
Diterjemahkan dari Wolf Totem Karya Jiang Rong terbitan Penguin Group, tahun 2008
Karya: Jiang Rong (Pemenang Man Asian Literary Prize 2007)

Penerjemah: Rika Iffati
Pewajah sampul : Windu Budi
Penerbit : Hikmah
Cetakan : I, Desember 2009
Tebal: 606 halaman
Kategori : Fiksi/Novel Terjemahan

Posted in Ω Jendela Buku

No comments: