Sunday 15 February 2009

Setelah Ponari Jombang, Datang Ubin Panas Bogor

Aya-aya wae (Sunda: ada-ada saja). Di Gunung Sindur Kab.Bogor ditemukan rumah dengan ubin yang tidak biasanya.Ubin tersebut terasa panas, dan dipercaya oleh masyarakat dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Masyarakat pun berbondong-bondong ingin melihat (sekaligus) mencoba pengobatan dengan ubin panas tersebut. Hal ini kembali menjadi ujian keimanan dan kecerdasan masyarakat terhadap fenomena instan thd. pengobatan alternatif pasca pengobatan ala Ponari Jombang. Saya cuplikan berita dari okezone.com.

————–

Ramainya warga yang percaya kesaktian dukun cilik Ponari di Jombang Jawa Timur, berdampak pada fenomena ubin lantai di salah satu rumah warga Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Hingga Sabtu (14/2/2009), ratusan orang berbondong-bondong untuk mengobati penyakit mereka.

Rumah Juju, di Desa Padurenan RT 01 RW 03 Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Jawa Barat, terus menerus didatangi pasien, khususnya yang berdomisili di Jabodetabek. Mereka ingin mengetes keajaiban empat buah ubin lantai yang berada di ruang tamu rumah Juju ini.

Banyaknya pasien yang datang, membuat pemilik rumah harus menyempatkan waktu terapi sekira 10 menit per orang.

Beberapa pasien mengatakan, mereka hanya berniat mencari berkah untuk mengobati penyakit yang mereka derita selama bertahun-tahun. Hasilnya, setelah masing-masing menjalani terapi, langsung merasakan perubahan signifikan. Penyakit mereka berangsur-angsur pulih.

Percaya atau tidak, munculnya keajaiban di lantai rumah ini terjadi sejak enam hari lalu, saat pemilik rumah menderita sakit asam urat akut. Ketika kedua kakinya tidak dapat digerakan lagi, dengan doa dan niatnya yang menginginkan kesembuhan, tiba-tiba saja lantai itu panas dan penyakitnya hilang.

Fenomena alam ini, belum dapat dipastikan secara ilmiah karena masih dalam tahap penelitian Dinas Pertambangan Kabupaten Bogor. Pihak Dinas Pertambangan pun sudah mengambil sampel berupa air dan tanah dari rumah tersebut.

Keajaiban ini untuk sementara masih dianggap sebagai berkah yang dapat dinikmati sebagai pengobatan alternatif bagi masyarakat. Pemilik rumah, memasang tirai untuk pasien wanita yang ingin menjalani terapi secara khusus. Tidak ada pungutan untuk mencoba lantai panas ini. Hanya disediakan sebuah kotak kecil bagi para pasien yang ingin menyumbang ala kadarnya

No comments: